Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia – ISSN :
2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 3, No 9 September
2018
UPAYA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER MELALUI PELATIHAN
DI SMP N 2 KAPETAKAN
Yusup
SMP Negeri 1 Gunung Jati
Email: yusupgrogol@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan media komputer
melalui pelatihan. Subjek penelitian ini, yaitu guru kelas dan guru
bidang studi SMPN 2 Kapetakan
yang berjumlah 36 orang. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan pada
semester 1 dari bulan September sampai
dengan bulan Desember tahun 2014, yang
dilakukan setiap hari Sabtu. Data
penelitian diperoleh dengan menggunakan
tes, observasi, dan catatan lapangan. Penelitian ini terdiri dari dua siklus.
Prosedur pelaksanaan tindakan terdiri atas empat tahap, yaitu: 1 perencanaan, 2
pelaksanaan tindakan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Keempat tahap tersebut
merupakan sebuah siklus yang berlangsung secara berulang. Adapun model
pelatihan yang digunakan sebagaimana yang diungkapkan oleh Goad, yang meliputi
analisis kebutuhan pelatihan, desain pendekatan pelatihan, pengembangan materi
pelatihan, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi dan pemutakhiran pelatihan. Untuk
mengukur peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan media komputer digunakan
Uji Signifikasi (Uji-t pada siklus 1 dan siklus 2.) Berdasarkan hasil
perhitungan data kuantitatif menunjukkan
kemampuan guru dalam penggunaan media komputer melalui pelatihan
terdapat perbedaan yang signifikan
antara siklus 1 dengan siklus 2,
yaitu diperoleh thitung = 16,3529 lebih besar daripada ttabel = 2,042, dengan =0,05. Dengan
demikian, hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat peningkatan kemampuan guru
sebelum dan sesudah diberikan tindakan.
Kata Kunci: Kemampuan Guru, Media Komputer dan Pelatihan
Pendahuluan
Proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi. Di dalam proses komunikasi selalu
melibatkan tiga komponen pokok yaitu komunikator dalam hal ini pengirim pesan
(guru), komunikan atau penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri
yang biasanya berupa materi pelajaran. Proses komunikasi ini tidak selalu
berhasil dengan baik. Kadang-kadang dalam proses komunikasi ini terjadi kegagalan komunikasi. Artinya, materi
pelajaran atau pesan yang disampaikan oleh guru tidak diterima dan dipahami
oleh siswa secara optimal, lebih parah lagi siswa sebagai penerima pesan salah
menangkap isi pesan yang disampaikan.
Salah
satu faktor yang menyebabkan kegagalan komunikasi yaitu guru, sering kali guru
di dalam mengajar hanya menggunakan ceramah yaitu hanya menggunakan kata-kata.
Akibat dari ini siswa kurang atau tidak
memahami hal-hal yang diajarkan guru tersebut. Siswa terkondisi dengan
pengajaran yang serba verbalistik.
Untuk
menghindari kegagalan komunikasi ini guru sebaiknya menggunakan media sebagai
alat bantu dalam proses pembelajarannya. Dengan menggunakan alat bantu ini
diharapkan akibat dari penggunaan
ceramah oleh guru dapat terhindarkan. Dengan menggunakan alat bantu diharapkan
siswa lebih aktif dan berpartisipasi dalam proses belajar mengajar.
Pada
dasarnya pekerjaan guru adalah mengkomunikasikan pengalaman kepada siswa. Ada
dua cara yang dapat ditempuh yaitu melalui pendengaran (audio) dan melalui
penglihatan (visual). Cara-cara yang ditempuh dapat dibantu dengan alat
pengajaran. Alat pengajaran yang digunakan untuk membantu siswa melalui
pendengaran disebut alat bantu pendengaran
atau aural aids dan alat bantu penglihatan disebut alat bantu
penglihatan atau dikenal dengan visual aids.
Komputer
sebagai salah satu multimedia perlu diperhitungkan oleh guru dalam proses
komunikasi di kelas. Komputer digunakan untuk memperlancar interaksi antara
guru dengan murid sehingga terjadi proses belajar mengajar yang lebih efektif
dan efisien. Dengan kata lain, media pembelajaran ini digunakan dalam rangka
upaya meningkatkan mutu proses kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan
alat bantu multimedia ini diharapkan
siswa akan belajar lebih efektif karena hal yang telah dilihat dan didengarnya
akan memberikan kesan penglihatan yang lebih jelas, mudah mengingatnya dan
mudah dipahami. Dengan demikian, hasil belajar siswa pun akan semakin optimal.
Dengan
demikian, penguasaan komputer oleh guru mutlak diperlukan. Penguasaan komputer
oleh guru dapat dilakukan melalui pelatihan. Pelatihan merupakan sarana yang
ditujukan pada upaya untuk lebih mengaktifkan kerja guru di kelas yang
dipandang kurang efektif sebelumnya.
Dengan pelatihan akan mampu mengurangi adanya dampak negatif yang disebabkan
kurangnya pengetahuan, kurangnnya kepercayaan diri atau pengalaman yang
terbatas dari guru yang bersangkutan. Dalam pengembangan sumber daya manusia,
khususnya di SMP N 2 Kapetakan jelas pelatihan mutlak diperlukan karena selama
ini hampir sebagaian besar guru belum mampu membuat program word, excel, dan
power point dengan baik. Begitu pula komputer yang berada di ruang guru belum
teroptimalkan penggunaannya karena kemampuan sumber daya guru akan komputer
masihh kurang.
Kemutlakan itu tergambar pada berbagai jenis
manfaat yang dapat diambil dari padanya, baik bagi organisasi, karyawan,
individu maupun masyarakat. Manfaat juga akan dirasakan bagi penumbuhan dan
pemeliharaan hubungan yang serasi baik dalam kelompok kerja maupun antara
peserta dalam kelompok yang semuanya bermuara pada peningkatan produktifitas. Dengan peningkatan dan
berkembangnya kemampuan guru, diharapkan akan dapat meningkatkan keberhasilan
dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh
karena itu, peneliti berusaha untuk melakukan penelitian ini, yaitu
meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan media komputer melalui pelatihan..
Metodologi
Penelitisan
Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan (action
research). Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memperbaiki efektivitas dan efisien praktik pendidikan, yang menurut Ortrun
Zuber Skerrit seperti dikutip oleh Putrawan dan Akbar, termasuk dalam tipe
penelitian tindakan tehnical. Selain itu, Elliot dalam Hopkins mengemukakan
bahwa penelitian tindakan didefinisikan sebagai suatu studi tentang situasi
sosial, dengan maksud untuk meningkatkan kualitas melalui tindakan. Dengan
demikian, dalam dunia pendidikan penelitian tindakan merupakan suatu untuk
melakukan praktik-praktik pembelajaran di kelas atau praktik-praktik pendidikan
di SMP. Dalam
penelitian tindakan terdapat dua aktivitas yang dllakukan secara simultan,
yaitu aktivitas tindakan (action) dan
aktivitas penelitian (research) Kedua
aktivitas tersebut dapat dilakukan oleh orang yang sama atau oleh orang yang
berbeda bekerjasama secara berkolaborasi. Mengacu pada pendapat tersebut maka
penelitian tindakan ini digolongkan sebagai penelitian tindakan kolaborasi,
sehingga pelaksanaan penelitiannya mengupayakan adanya kerjasama yang baik
antara guru sebagai pelaksana aktivitas tindakan dan peneliti sebagai pelaksana
aktivitas penelitian.
Disain intervensi tindakan/rancangan
siklus penelitian ini manggunakan model Lemmis dan Taggart. Adapun prosedur
kerja dalam penelitian tindakan menurut Kemmis and Tagart dalam Hopkins, pada
Nnya merupakan siklus yang meliputi tahap-tahap: (a) perencanaan (b) tindakan (c) obsevasi dan (d) refleksi, kemudian dilanjutkan dengan
perencanaan ulang (replanning), tindakan, observasi, dan refleksi unutk siklus
berikutnya begitu seterusnya membentuk suatu spiral.[1]
Dengan demikian, aktivitas dalam penelitian tindakan ini melalui siklus dan
tahapan tertentu, seperti pada gambar berikut ini:
Penelitian tindakann SMP (PTS) ini dilakukan dengan dua
siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2. Setiap siklus terdiri dari 7 pertemuan,
dan setiap pertemuan selama 2 jam kecuali pada pertemuan 7 dan 14 masing-masing
3 jam karena digunakan untuk penilaian setiap siklus.
Subjek dalam penelitian ini adalah guru
kelas, guru bidang studi SMP N 2 Kapetakan yang terletak di Jalan Raya Sunan
Gunung Jati (Desa Pegagan Lor Kecamatan Kapetakan ) Kabupaten Cirebon dengan jumlah guru 36 orang.
- Guru: sumber
ini untuk mendapatkan data tentang kemampuan guru dalam penggunaan media
komputer sebagai hasil pelatihan
dan untuk memdapatkan data tentang
implementasi hasil pelatihan di dalam kelas dan untuk keperluan lain, misalnya
untuk pembuatan administrasi kelas.
- Siswa:
sumber ini untuk mendapatkan data apakah guru yang telah mendapatkan pelatihan
penggunaan media komputer telah mengaplikasikan hasil pelatihannya dalam proses pembelajaran sebagai media
belajar
1. Teknik
Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, catatan lapangan.
·
Tes
digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam penggunaan media
komputer
·
observasi
digunakan untuk mengumpulkan data tentang pengaplikasian hasil pelatihan guru
dalam proses pembelajaran di kelas
·
catatan
lapangan untuk berbagai hasil pengamatan
proses pelatihan.
·
wawancara
untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan implementasi penggunaan
media komputer sebagai media pembelajaran di kelas dan penggunaan media
komputer untuk membuat administrasi kelas sebagai penunjang tugasnya
sehari-hari.
2. Alat Pengumpul Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan alat
pengumpul data, yaitu tes, observasi, wawancara , catatan lapangan.
a.
Tes:
menggunakan tes untuk mengukur hasil pelatihan penggunaan media komputer berupa program word, excel, dan power point.
b.
Observasi:
menggunakan lembar observasi untuk mengetahui
tingkat implementasi hasil pelatihan
dalam proses pembelajaran di kelas dan administrasi kelas.
c.
catatan
lapangan menggunakan catatan deskriptif
mengenai hasil pengamatan proses
pelatihan.
d.
Wawancara:
menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui implementasi hasil pelatihan di
dalam kelas. Wawancara ditujukan kepada guru dan siswa.
Hasil
dan Pembahasan
1. Deskripsi
Prasiklus
Deskripsi awal proses pelatihan dalam
penelitian tindakan ini, sebelum membuat: (a) rencana program pelatihan; b)
mempersiapkan format observasi, format
penilaian, lembar kerja guru, guru-guru yang terdiri dari 30 orang diberikan
lembar kerja berupa pembuatan soal ulangan yang terdiri dari beberapa soal.
Para instruktur, yang terdiri dari 2 orang yang terdiri dari: (1) Moh. Robert
Zulvikar, S.Kom (2) Budi Laksana A.Md, mengamati guru-guru tersebut. Dari hasil
pengamatan para instruktur diperoleh kesimpulan bahwa guru-guru tersebut padanya sudah mengenal bagian-bagian
komputer, mengenal komputer, akan tetapi masih banyak yang belum mampu
mengoperasikannya dengan baik. Dengan kata lain, kemampuan guru menggunakan
komputer masih kurang.
Setelah diberikan contoh soal untuk diketik,
para guru masih terdapat yang kesulitan untuk:
a.
menentukan spasi,
b.
mengatur huruf kecil
c.
tata letak atau aligment (rata kiri, tengan rata kanan, rata kiri kanan)
masih ada beberapa orang guru yang masih
susah mengetik dan cara mengoperasikan mouse.
Setelah menganalisis kemampuan awal para
peserta pelatihan, yaitu guru-guru, barulah dibuat rencana program pelatihan
yang terdiri dari tujuan program
pelatihan, materi program pelatihan (program word, exel, dan power point),
prosedur program pelatihan, sumber
belajar, dan proses penilaian program
pelatihan. Program pelatihan ini dialokasikan
sebanyak 14 pertemuan yang dlakukan dalam dua siklus, yang masing-masing
siklus terdiri dari 7 pertemuan. Setiap
pertemuan lamanya 2 jam (2x 60 menit) terkecuali pada pertemuan 7 dan 14
lamanya 3 jam karena digunakan untuk penilaian pada akhir siklus. Pelatihan
ini dibimbing oleh 2 instruktur.
Sementara itu, peneliti berperan sebagai perencana program dan observer pada
setiap kegiatan.
2.
Deskripsi
Siklus I
A. Deskripsi Intervensi Tindakan Siklus 1
Pada siklus 1, peneliti menentukan perencanaan pelaksanaan tindakan
pelatihan, yaitu membuat perencanaan
program pelatihan, terdiri atas: (a) rencana pelaksanaan program pelatihan;
(b) materi pelatihan; (c) membuat lembar observasi; (d) pelaksanaan
program dan (e) penilaian program. Adapun tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dalam tindakan pelatihan ini, adalah guru terampil (1) membuat program word, (2) membuat program
excel, dan (3) membuat program power point.
Pelaksanaan program pelatihan meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan
media komputer melalui metode pelatihan secara umum terdiri dari
langkah-langkah: pembukaan, kegiatan inti, dan penutup.
B.
Deskripsi
Data Kuantitatif Siklus 1
Hasil temuan data siklus 1 adalah
sebagai berikut: nilai rata-rata 65, nilai tertinggi 76 dan terendah 60, dengan
rincian rata-rata nilai untuk program word
= 68 program excel = 63 dan program powerpoint = 64.
Nilai tertinggi untuk program
word = 78, program excel = 76, dan program powerpoint = 75. Nilai terendah program word = 60,
program excel = 60, dan program powerpoint = 60. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemampuan penguasaan guru terhadap penggunaan media komputer masih rendah dan belum memenuhi harapan.
Berkan refleksi ini, maka perlu adanya perbaikan melalui tindakan pada siklus 2.
Data hasil siklus 1 dapat dilihat pada
tabel distribusi frekuensi di bawah ini.
Tabel 1 :
Distribusi Frekuensi Nilai Siklus 1
No |
Interval |
Frekuensi |
|
Absolut |
Relatif |
||
1 |
75-77 |
2 |
6,67 % |
2 |
72-74 |
1 |
3,33 % |
3 |
69-71 |
2 |
6,67 % |
4 |
66-68 |
5 |
16,67 % |
5 |
63-65 |
11 |
36,67 % |
6 |
60-62 |
9 |
30,0 % |
|
Jumlah |
30 |
100% |
Grafik
1 : Diagram Nilai Siklus 1
Tabel 2. Rata-rata Nilai Siklus 1
No |
Program
|
Tertinggi |
Terendah |
Rata-rata |
1 |
Word |
78 |
60 |
68 |
2 |
Excel |
76 |
60 |
63 |
3 |
Powerpoint |
75 |
60 |
64 |
4 |
Keseluruhan |
76 |
60 |
65 |
Beberapa temuan yang ada dalam siklus 1 antara lain:
a.
Beberapa
orang guru masih merasa kesulitan untuk program word, misalnya penggunaan huruf
miring, tebal, dan lain-lain terutama mencari icon-icon belum tahu persis
tempatnya.
b.
Guru
masih banyak yang kesulitan dalam membuat tabel baik pada program word maupun
pada program excel.
c.
Guru
merasa kesulitan menggunakan rumus-rumus pada program excel.
d.
Meskipun
guru mengalami banyak kesulitan pada beberapa program namun antusias guru
tinggi dalam mengikuti program.
e.
Pada program power poin guru masih banyak kesulitan menambah clip art,
objek, daftar berbulet menampilkan slide show pada layar, animasi dan memberi
suara pada slide show.
Berdasrkan hasil dan temuan yang ada pada siklus 1, sesuai dengan
perencanaan tindakan dan kesepakatan antara peneliti, instruktur dan guru
maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus berikutnya, yaitu siklus
kedua.
2. Deskripsi Data Siklus 2
a. Deskripsi Intervensi Tindakan Siklus 2
Pada siklus 2, peneliti menentukan perencanaan pelaksanaan tindakan
pelatihan, yaitu membuat perencanaan
program pelatihan berkan hasil temuan pada siklus 1, yang terdiri atas: (a)
rencana pelaksanaan program pelatihan; (b)
materi pelatihan; (c) membuat
lembar observasi; (d) pelaksanaan program dan (e) penilaian program.
Adapun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam tindakan pelatihan ini, adalah guru terampil (1) membuat program word, (2) membuat proram
excel, dan (3) membuat program power point.
Pelaksanaan program pelatihan meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan
media komputer melalui metode pelatihan secara umum terdiri dari
langkah-langkah: pembukaan, kegiatan inti, dan penutup
b. Deskripsi Data Kuantitatif Siklus 2
Hasil temuan data siklus 2 adalah
sebagai berikut: rata-rata nilai 76 dengan nilai tertinggi 83 dan terendah 68,
dengan rincian rata-rata nilai untuk program word = 77, program excel= 76, dan program powerpoint = 74. Nilai tertinggi untuk program word = 85, program excel= 90,
dan program powerpoint =80. Nilai terendah program word = 70, program excel= 65
dan program powerpoint = 65. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan penguasaan guru terhadap
penggunaan media komputer sudah
memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu ser
75,0.
Berkan hasil refleksi, penelitian ini diakhiri sampai dengan siklus 2 .
Data hasil siklus 2 dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi di bawah ini
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Nilai Siklus 2
No |
Interval |
Frekuensi |
|
Absolut |
Relatif |
||
1 |
83-85 |
2 |
6,67 % |
2 |
80-82 |
3 |
10,0 % |
3 |
77-79 |
7 |
23,33 % |
4 |
74-76 |
7 |
23,33 % |
5 |
71-73 |
7 |
23,33 % |
6 |
68-70 |
4 |
13,33 % |
|
Jumlah |
30 |
100 % |
Grafik
: Diagram Nilai Siklus 2
Tabel 4 Rata-rata Nilai Siklus
2
No |
Program
|
Tertinggi |
Terendah |
Rata-rata |
1 |
Word |
85 |
70 |
77 |
2 |
Excel |
90 |
65 |
76 |
3 |
Powerpoint |
80 |
65 |
74 |
4 |
Keseluruhan |
83 |
68 |
76 |
Berdasarkan pada fakta-fakta yang ada selama
penelitian, maka temuan yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
1)
Beberapa guru masih kesulitan menggunakan rumus-rumus dalam penggunaan
excel.
2)
Beberapa guru masih kesulitan untuk membuat border pada excel, menyisipkan
sel, menghapus kolom dan sel.
3)
Beberapa guru masih kesulitan membuat sound pada program power point.
4)
Beberapa guru masih sulit membuat tabel, clip art pada power point
5)
Pada program word pada umumnya guru sudah hampir menguasai
3.
Analisis
Data Hasil Penelitian
Berkan
data kuantitatif yang diperoleh dari hasil
siklus 1 dan siklus 2 yang secara statistik terdapat peningkatan secara
signifikan dan temuan pada proses pelatihan, peneliti, instruktur, dan guru melakukan diskusi, kemudian dinilai
cukup signifikan untuk diambil kesimpulan.
Analisis
data ditujukan pada (1) kemampuan guru dalam menggunakan media komputer yang
meliputi program word, program excel, dan program power point. (2) proses
pelatihan yang meliputi kegairahan,
interaksi dan partisipasi, serta motivasi guru
4.
Uji
Hipotesis
Pengujian hipotesis
untuk melihat adanya perbedaan antara hasil pelatihan siklus 1 dengan siklus 2. Pengujian hipotesis dilakukan untuk pengujian hipotesis dua,
yaitu melihat apakah terdapat peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan media
komputer di SMP N 2 Kapetakan yang
dibelajarkan dengan pelatihan. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan
cara menghitung rerata nilai antara dua hasil tes, yaitu nilai siklus 1
dan siklus 2.
Untuk melihat perbedaan hasil kemampuan awal dengan
hasil siklus 1 maka dilakukan uji-t dengan rumus t =
Di mana ∑d = 323 dan ∑d2 =
3855 (untuk perhitungan lengkap, lihat lampiran uji penolong uji signifikasi).
Dari data tersebut, uji signifikasi dengan uji-t dapat dihitung
sebagai berikut.
Md = =
= 10,77
t
=
=
=
= = 16,3529
Jika
dikonsultasikan dengan tabel nilai t untuk
N = 30 diperoleh t tabel =2,042 maka t hitung = 16,3529 lebih r
dari ttabel. Dengan demikian,
nilai kemampuan guru dalam penggunaan media komputer siklus 1 dengan siklus 2 terdapat perbedaan
yang signifikan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan hasil uji hipotesis,
akhirnya penelitian sampai pada suatu kesimpulan sebagai berikut.
Ternyata, berdasarkan
observasi pada proses pelatihan guru dalam
penggunaan media komputer, tampak kegairahan, interaksi dan partisipasi, serta
motivasi guru yang sangat tinggi untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Terbukti, pelatihan dapat meningkatkan kemampuan guru SMPN 2 Kapetakan Kab. Cirebon
dalam penggunaan media komputer. Peningkatan kemampuan dapat dilihat dari
adanya peningkatan nilai rata-rata pada hasil siklus 1 65, nilai tertinggi 76 dan terendah 60,
dengan rincian rata-rata nilai untuk program word 68 program excel 63 dan program
powerpoint 64. Nilai tertinggi untuk program word 78, program excel 76, dan program
powerpoint 75. Nilai terendah program
word 60, program excel 60, dan program powerpoint 60, pada siklus 2 menjadi rata-rata
76 dengan nilai tertinggi 83 dan terendah 68, dengan rincian rata-rata
nilai untuk program word 77, program
excel 76, dan program powerpoint 74. Nilai tertinggi untuk program word 85, program excel 90, dan program powerpoint
80. Nilai terendah program word 70,
program excel 65 dan program powerpoint
65.
Terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil dua tes, nilai kemampuan siklus 1 dengan siklus 2. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan uji signifikasi,
siklus 1 dengan siklus 2 dengan N = 30
diperoleh t hitung16,3529 lebih
besar dari t tabel 2,042 dengan
= 0,05..
BIBLIOGRAFI
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT
Rajawali Grafindo Persada.
Arikunto,
Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
-----------.
2007. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Classroom Action Research. Bahan Pelatihan PTK Untuk Guru. Kepala Sekolah
dan Pengawas.
David Hipkins.
1998. A Teacher’s Guide to Clasroom
Research. Backingham: Open
University Press.
Djaali, Pudji Muljono dan Ramli. 2000. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana UNJ.
Gagne, Robert M and Lislie J,Briggs. 1979 Principles of Instructional Design. New York Holt Rinehat, and Winston.
Hamalik, Oemar. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
---------------------- . 2008. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Irianto, Agus. 2007. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Kountur, Ronny.
2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan
Skripsi dan Tesis. Jakarta: Penerbit PPM.
Kadir. 2010. Statistika untuk Penelitiian Ilmu-ilmu
Sosial. Jakarta: Penerbit Rosemata Sampurna.
Munandar, S.C.Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas
anak Sekolah Jakarta,PT,Gramedia.
Putrawan, I Made dan Ma’ruf. 2000. Penelitian Tindakan . Jakarta: Universitas
Negeri
Jakarta.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. 2006.
Semiawan, Conny R. 1983. Memupuk Bakat dan
Minat Kreativitas Siswa Sekolah
Menengah Jakarta: Gramedia.
Sukmadinata, Nana
Syaodih.
2005. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: Rosda Karya.
Sardiman AM. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: PT Rajawali
Grafindo Persada.
Tim Peneliti
Penelitian Tindakan Universitas Negeri Yogyakarta, Kumpulan Materi Penilitian Tindakan (Action Research). Yogyakarta.
UNJ. 2007. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi
Program Pascasarjana. Jakarta
:Universitas Negeri Jakarta.
Wijaya, Cece
dan A.Tabrani Rusyan. 1994. Kemampuan Dasar Dalam Proses Belajar Mengajar Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Jakarta: CV Timur Putra Mandiri
Agus Nasihin
-http://goeswriting.wordpress.com/2008/02/28/manfaat-komputer-sehari-hari/
diakses hari Kamis tanggal 11 November 2017.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pelatihan-kerja-definisi-tujuan- teknik.html diakses hari
Selasa tanggal 9 November 2017
http://blogger.kebumen.info/docs/pengertian-pelatihan-menurut-para-ahli.php
diakses hari Selasa tanggal 9 November 2017