Syntax
Literate : Jurnal
Ilmiah Indonesia p-ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 3, No. 10 Oktober 2018
ANALISIS
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING PADA DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KBUPATEN PEMALANG
Santi Suciningtyas Dan
Tri Handayani
Sekolah Tinggi llmu Ekonomi (STIE) Assholeh
Pemalang
Email: trihandayani94@ymail.com
Abstrak
Penelitian ini akan
menganalisis dan menjelaskan pengaruh gaya kepemimpinan serta lingkungan kerja pada kinerja
peawai DISPARPORA Kabupaten
Pemalang. Peneliti
akan mennggunakan analisis regresi, uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis, koefisien determinan (R2) dan teknik analisis
jalur. Melalui perhitungan hasil
kontribusi analisis jalur peneliti mendapatkan kesimpulan memiliki pengaruh langsung diberikan. Adapun penjelasannya adalah analisis pengaruh X1 hingga Y pada Z adalah 0,256.
Sementara pengaruh tak langsung X1 melalui Y on Z adalah 0,248 x 0,259 = 0,064. Kemudian (0,064 <0,256). Dengan demikian gaya kepemimpinan
dapat melalui variabel intervening, yaitu motivasi berpengaruh pada kinerja, tetapi
nilai koefisien tanpa melalui motivasi
atau langsung kepada kinerja karyawan lebih besar. Pengaruh langsung diberikan.
Analisis pengaruh X2 melalui Y on Z adalah 0,307. Sedangkan pengaruh tidak langsung X2 melalui Y on Z adalah 0,581 x 0,259 =
0,150. Maka total efek
yang diberikan berarti bahwa nilai efek
tidak langsung lebih kecil dari
nilai pengaruh langsung (0,150 <0,307). Dengan demikian
lingkungan kerja dapat melalui variabel
intervening, yaitu motivasi
berpengaruh pada kinerja, tetapi nilai koefisien tanpa melalui motivasi
atau langsung kepada kinerja karyawan lebih besar.
Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja,
Motivasi, Kinerja Karyawan
Pendahuluan
Kinerja merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang, dalam bentuk penampilan atau performens dalam kegiatan
atau aktivitas kerjanya. Selain itu, dalam
pandangan Anwar P. Mangkunegara (2009: 67) menjelaskan bahwa hasil kerja yang bersifat
kualitas dan kuantitas yang diperoleh seorang pegawai dalam menjalankan tugas
dan kewajiban yang dibebanan kepadanya. Menurut Sedarmayanti
(2011: 260) kinerja bentuk turunan
dari performa seseorang yang menghasilkan suatu tujuan tertentu.
Dengan demikian, organisasi atau dalam manajemen secara umum terdapat karyawan
yang memiliki kuantitas dan kualitas kinerja. Namun secara konkrit kuantitas
dan kualitas kerja tersebut dapat diukur dan dibuktikan melalui analisis
perbandingan sesuai dengan standar yang sudah disepakati sebelumnya. Kinerja dapat simpulkan
bahwa suatu capaian kerja yang diperoleh pegawai sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan dalam ukuran dan
waktu tertentu. Peran motivasi juga penting dalam hal menstimulasi kinerja pegawai.
hal tersebut sebagaimana dijelaskan Luthans (2006) bahwa motivasi adalah sebuah
dorongan yang ditunjukkan
pada tujuan tertentu. Pada intinya motivasi merupakan suatu hal yang dapat menstimulasi atau
sebagai pendorong semangat
kerja.
Motivasi dapat
diperoleh dari lingkungan kerja yag baik atau mendukung, atau bahkan dari gaya
kepemimpinan pada suatu organisasi. Termasuk dalam hal masalah motivasi
pegawai, kinerja yang terstimulasi oleh kedua faktor tersebut. Karena pada
dasarnya setiap pegawai akan berinteraksi dengan berbagai situasi dan kondisi
di lingkungan kerja pegawai. Itu artinya stimulasi untuk memperbaiki kinerja
pegawai salah satu diantaranya adalah terletak pada lingkungan kerja dan gaya
kepemimpinan pada suatu organisasi. Sementara lingkungan kerja mencakup dalam
berbagai interkasi atau berbentuk hubungan bawah dan atasan. (Sedarmayati,
2011: 2)
Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Dinas dibantu oleh sekretaris dan enam
orang kepala bidang, yang terdiri dari: Bidang Sarana Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Bidang Pengembangan dan Promosi Pariwisata, Bidang Umum dan
Kepegawaian, Bidang Bina Program dan Keuangan, dan Bidang UPT, Bidang Pemuda
dan Olahraga. Tugas pokok Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Pemalang adalah membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan Pemerintah
Kabupaten di Bidang Pariwisata, Pemuda dan Olahraga.
Di dalam Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Pemalang, pemimpin menggunakan gaya kepemimpinan situasional, karena dalam
mengambil keputusan sesuai dengan situasi yang dihadapi. Dari survey diketahui
permasalahan atau kendala dari kondisi kepemimpinannya adalah tidak seimbangnya
tupoksi pekerjaan yang dibebankan kepada bawahan antara waktu dan jenis
pekerjaannya, dikarenakan kurangnya waktu pemimpin untuk melakukan koordinasi
dan pengarahan serta pengawasan terhadap bawahan.
Lingkungan kerja
merupakan salah satu yang menentukan kinerja pegawai yang optimal. Lingkungan
kerja yaitu tata ruang yang dimiliki Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga
kabupaten Pemalang yang dibagi menjadi ruang kepala dinas, ruang sekretaris, 6
bidang kerja yang masing-masing dibagi menjadi 3 subbagian kerja, UPTD, dan
kelompok jabatan fungsional. Keterbatasan area ruang kerja tentu saja akan
memberikan pengaruh terhadap ruang gerak pegawai, karena area kerja juga
ditempatkan alat atau sarana kerja khususnya alat-alat perkantoran seperti meja
kursi tamu dan pegawai, belum adanya sket pembatas antar meja kerja, komputer,
printer, almari dan alat perkatoran lainnya. Selain keterbatasan area ruang
kerja, juga masih terbatas sarana penyimpanan arsip atau dokumen dinas, hal ini
menyebabkan kesan ruang kerja yang tampak kurang tertata dan nyaman. Kinerja
yang ada di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang sudah
ditetapkan pada peraturan daerah tapi kenyataan disana pekerjaan tidak mencapai
target yang ditetapkan. Kinerja disana aktif jika ada permasalahan yang
bersangkutan dengan Pariwisata Pemuda dan Olahraga di luar kantor, jika tidak
ada akan pasif.
Penelitian
yang dilakukan Ilham Mawardi (2012) menyatakan bahwa variabel pengaruh gaya
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan Riska Fitriani (2016) menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
Penelitian
yang dilakukan oleh Rayka Dantyo Prakoso, Ending Siti Astuti, Ika Ruhana (2014)
menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi
kerja pegawai. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Jefika Dwi Ariyani
(2017) menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap
kinerja pegawai.
Penelitian
yang dilakukan oleh Nurul Rohana Dewi (2014), Maskah (2016), Jefika Dwi Ariyani
(2017), Lusi Nanda (2014), Murzilah (2013) menyatakan bahwa variabel motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan
penelitian yang dilakukan Anak Agung Ngurah Bagus Dhermawan (2012) menunjukkan
bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai.
Berdasarkan uraian pada latar belakang
masalah yang telah dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk membahas
lebih jauh dan memilih melakukan penelitian dengan judul “ ANALISIS PENGARUH GAYA
KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI
SEBAGAI VARIABLE INTERVENING “ Studi Kasus di Dinas Pariwisata Pemuda Dan
Olahraga Kabupaten Pemalang.
Metode
Penelitian
A. Populasi dan Teknik
Pengumpulan Sampel
Peneliti
akan mengambil populasi penelitian pada seluruh
pegawai negeri di Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Pemalang berjumlah 65 pegawai dengan teknik pemilihan
sampel yaitu sampel jenuh sebanyak
65 orang responden.
B. Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Uji
instrument yang akan dilakukan adalah uji vliditas dan uji reliabilitas.
a.
Analisa Jalur
(Path Analysis)
Menurut
Riduwan (2012) analisa jalur (Path Analysis) adalah teknik analisis yang
digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (konstribusi) langsung dan tidak
langung yang diwujudkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari
hubungan kausal antara variabel X1, X2 terhadap Y dan Z sebagai variabel
intervening.
Persamaan regresi :
Y1 = ρX1Y1 + ρX2Y1 + e1
....... (1)
Y1
= ρX1Y2 + ρX2Y2 +ρY1Y2 e2 ........ (2)
b.
Regresi Linier Berganda
Untuk
mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja
dengan motivasi sebagai variabel interrvening digunakan fungsi regresi linier
berganda. Dengan rumus (Supranto, 2008:180) sebagai berikut :
Y = a +b1x1 + b2x2 + e
Menurut Sandojo (2011:
11), pengertian analisis jalur merupakan suatu metode penelitian yang utamanya
digunakan untuk menguji kekuatan hubungan langsung dan tidak langsung diantara
berbagai variabel. Pengaruh langsung adalah sebuah variabel secara langsung
menjadi sebab terjadinya variabel lain. Pengaruh tidak langsung adalah sebuah
variabel sebab mempengaruhi variabel lain melalui mediasi variabel ketiga (variable intervening). Sedangkan
pengaruh total adalah penjumlahan pengaruh langsung dengan pengaruh tak
langsung.
Pengaruh
gaya kepemimpinan terhadap kinerja.
Pengaruh
Langsung : b1
Pengaruh Tidak Langsung
: b4
x b3
Pengaruh
Total : b1 + ( b4 x b3 ) Pengaruh lingkungan kerja
terhadap kinerja Pengaruh Langsung : b2
Pengaruh Tidak Langsung : b5
x b3
Pengaruh Total : b2 + ( b5 x b3 )
3.
Pengujian
Hipotesis
Uji
Hipotesis Pengaruh Parsial Uji t
Menurut Slamet Santoso (2015),
uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel
independent secara parsial terhadap variabel dependent. Uji dilaksanakan dengan
langkah membandingkan t hitung dengan t tabel. Langkah-langkah pengujiannya
adalah sebagai berikut :
Menentukan tingkat signifikasi :Jika nilai
signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan), dan Jika nilai signifikan
< 0,05 maka hipotesis diterima (koefisian regresi signifikan).
Menurut Slamet Santoso (2015) uji
f atau pengujian serempak digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari
pengaruh variabel independent secara serempak terhadap variabel dependent. Uji
dilaksanakan dengan langkah membandingkan nilai dari f hitung dengan f tabel.
Hipotesis statistik :
Ho : b1 = b2 = 0
Ha
: b1 ≠ 0 (atau salah satu bernilai tidak nol)
Hasil
dan Pembahasan
Analisis Data
a.
Uji Instrumen Tingkat
Validitas dan Reliabilitas
Hasil olah data yang diperoleh dengan metode regresi
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.
Hasil
Analisis Regresi Berganda
Persamaan
I
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
4,992 |
1,926 |
|
2,592 |
,012 |
Gaya Kepemimpinan (X1) |
,248 |
,115 |
,204 |
2,146 |
,036 |
|
Lingkungan Kerja (X2) |
,581 |
,091 |
,609 |
6,411 |
,000 |
|
a. Dependent Variable: Motivasi (Y) |
Sumber
: Data Primer yang di olah
Tabel 2.
Hasil
Analisis Regresi Berganda
Hasil
Persamaan II
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
,697 |
1,989 |
|
,350 |
,727 |
Gaya Kepemimpinan (X1) |
,256 |
,117 |
,223 |
2,178 |
,033 |
|
Lingkungan Kerja (X2) |
,307 |
,115 |
,340 |
2,675 |
,010 |
|
Motivasi (Y) |
,259 |
,125 |
,274 |
2,077 |
,042 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Z) |
Sumber : Data
Primer yang di olah
Berdasarkan
tabel di atas diperoleh persamaan linier berganda sebagai berikut :
Y1= a + b1 X1 +
b2 X2+e1
Z= a + b1 X1 +
b2 X2+ b3 X3 +e2
Y
dan Z = 4,992+0,697+0,248X1+0,581X2 + 0,256X1 + 0,307X2 +0,259X3
Persamaan
regresi diatas memiliki arti semua nilai koefisien adalah positip.
Pengujian Hipotesis
1. Koefisien Determinasi
Untuk
membuktikan adanya variabel mediasi dalam skripsi ini dilakukan pengujian
menggunakan SPSS.
Tabel 3.
Hasil Persamaan
I
Model
Summary |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
,678a |
,460 |
,442 |
1,045 |
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X2),
Gaya Kepemimpinan (X1) |
Sumber : Data Primer yang di olah
Berdasarkan
tabel di atas, diperoleh nilai R Square atau Koefisien Determinasi sebesar
0,460 artinya besarnya sumbangsih atau hubungan antara gaya kepemimpinan dan
lingkungan kerja terhadap motivasi adalah sebesar 46% dan sisanya 54%
dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
Nilai
R2 ini digunakan dalam penghitungan nilai e1. e1 merupakan varian variabel
motivasi yang tidak dijelaskan oleh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja.
Besarnya e1 = =
=
0,734
Menurut V. Wiratna sujarwenin (2014) dijelaskan bahwa
keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.
0,00 sampai 0,20
berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah
b.
0,21 sampai 0,40
berarti korelasi memiliki keeratan lemah
c.
0,41 sampai 0,70
berarti korelasi memiliki keeratan kuat
d.
0,71 sampai 0,90
berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat
e.
0,91 sampai 0,99
berarti korelasi memiliki keeratan kuat sekali
f.
1 berarti korelasi
sempurna
Jika tingkat kesalahan
5% dan tingkat kebenaran hanya 95% sedangkan bebas hanya mampu menjelaskan 46%
dan 54% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak ada dalam model, maka hubungan
variabel ini memiliki keeratan kuat.
Tabel 4.
Hasil Persamaan II
Model
Summary |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
,654a |
,428 |
,400 |
1,026 |
a. Predictors: (Constant), Motivasi (Y), Gaya
Kepemimpinan (X1), Lingkungan Kerja (X2) |
Sumber : Data Primer yang di olah
Berdasarkan
tabel di atas, diperoleh nilai R Square atau Koefisien Determinasi sebesar
0,428 artinya besarnya sumbangsih atau hubungan antara gaya kepemimpinan,
lingkungan kerja dan motivasi terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 42,8% dan
sisanya 57,2% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak diamati dalam
penelitian ini.
Nilai
R2 ini digunakan dalam penghitungan nilai e1. e1 merupakan varian variabel
motivasi yang tidak dijelaskan oleh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja.
Besarnya e1 = =
=
0,756
Jika tingkat kesalahan 5% dan tingkat kebenaran hanya 95%
sedangkan bebas hanya mampu menjelaskan 42,8% dan sisanya 57,2% dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak ada dalam model, maka hubungan variabel ini memiliki
keeratan kuat.
2.
Uji t (Parsial)
Uji
t digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen. Uji dilaksanakan dengan langkah
membandingkan t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung dan t tabel dengan
signifikansi 0,05 (5%) maka secara parsial variable bebas berpengaruh
signifikansi terhadap variabel terikat dengan tingkat kepercayaan 95%, dengan
menggunakan formulasi sebagai berikut :
Pengambilan
keputusan berdasarkan probabilitas
Ø Jika
probabilitas < 0,05 dan t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho
ditolak, artinya signifikan.
Ø Jika
probabilitas > 0,05 dan t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho
diterima, artinya tidak signifikan.
Tabel 5.
Hasil
Uji Signifikasi Parsial Persamaan I (Uji t)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
4,992 |
1,926 |
|
2,592 |
,012 |
Gaya Kepemimpinan (X1) |
,248 |
,115 |
,204 |
2,146 |
,036 |
|
Lingkungan Kerja (X2) |
,581 |
,091 |
,609 |
6,411 |
,000 |
|
a. Dependent Variable: Motivasi (Y) |
Sumber : Data
Primer yang di olah
Dari
tabel uji t, maka hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a)
Gaya Kepemimpinan (X1)
Terhadap Motivasi (Y)
Dari
Tabel. Di atas maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan
secara parsial variabel Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Motivasi (Y) di
DISPARPORA, Kabupaten Pemalang diterima.
b)
Lingkungan Kerja (X2)
Terhadap Motivasi (Y)
Dari tabel di
atas ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Lingkungan Kerja (X2)
terhadap Motivasi (Y) di DISPARPORA, Kabupaten Pemalang diterima.
Tabel 6.
Hasil
Uji Signifikasi Parsial Persamaan II (Uji t)
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
,697 |
1,989 |
|
,350 |
,727 |
Gaya Kepemimpinan (X1) |
,256 |
,117 |
,223 |
2,178 |
,033 |
|
Lingkungan Kerja (X2) |
,307 |
,115 |
,340 |
2,675 |
,010 |
|
Motivasi (Y) |
,259 |
,125 |
,274 |
2,077 |
,042 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Z) |
Sumber : Data
Primer yang di olah
Dari
Tabel diatas merupakan perhitungan melalui program SPSS versi 23.0 diperoleh
thitung untuk variabel Gaya Kepemimpinan (X1) sebesar 2,178 variabel Lingkungan
Kerja (X2) sebesar 2,675 variabel Motivasi (Y) sebesar 2,077 sedangkan ttabel
dengan derajat kebebasan (n-2) sebesar 1,998. Dari tabel uji t, maka hasil
pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a)
Gaya Kepemimpinan (X1)
Terhadap Kinerja Pegawai (Z)
Dari
table di atas maka, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan
secara parsial variabel Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Kinerja Pegawai (Z) di
DISPARPORA, Kabupaten Pemalang diterima.
b)
Lingkungan Kerja (X2)
Terhadap Kinerja Pegawai (Z)
Dari
tabel di atas hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan secara
parsial variabel Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Z) di
DISPARPORA, Kabupaten Pemalang diterima.
c)
Motivasi (Y) Terhadap
Kinerja Pegawai (Z)
Dari
Tabel. Di atas maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan
secara parsial variabel Motivasi (Y) terhadap Kinerja Pegawai (Z) di
DISPARPORA, Kabupaten Pemalang diterima.
3.
Uji f (Simultan)
Uji
f digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel independen
secara serempak terhadap variabel dependen yang hasilnya tampak sebagaimana
table beriku:
Tabel
7.
Hasil Uji f (Serempak) Persamaan I
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of
Squares |
Df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
57,689 |
2 |
28,845 |
26,394 |
,000b |
Residual |
67,757 |
62 |
1,093 |
|
|
|
Total |
125,446 |
64 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Motivasi (Y) |
||||||
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja (X2),
Gaya Kepemimpinan (X1) |
Sumber : Data Primer yang di olah
Dari tabel di atas
terlihat hipotesis yang menyatakan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan (X1),
Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) dan signifikan
terhadap Motivasi (Y) diterima.
Tabel 8.
Hasil Uji f (Serempak) Persamaan II
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of
Squares |
Df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
48,062 |
3 |
16,021 |
15,226 |
,000b |
Residual |
64,184 |
61 |
1,052 |
|
|
|
Total |
112,246 |
64 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Z) |
||||||
b. Predictors: (Constant), Motivasi (Y), Gaya
Kepemimpinan (X1), Lingkungan Kerja (X2) |
Sumber : Data Primer yang di olah
Berdasarkan
Tabel. Di atas dapat diketahui bahwa Hipotesis yang menyatakan bahwa variabel
Gaya Kepemimpinan (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Motivasi (Y) berpengaruh
secara bersama-sama (simultan) dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai (Z)
diterima.
4.
Analisis Jalur / Path
Analysis
a.
Pengaruh Variabel X1,
X2, Terhadap Y
Tabel 9.
Hasil Persamaan I
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
4,992 |
1,926 |
|
2,592 |
,012 |
Gaya Kepemimpinan (X1) |
,248 |
,115 |
,204 |
2,146 |
,036 |
|
Lingkungan Kerja (X2) |
,581 |
,091 |
,609 |
6,411 |
,000 |
|
a. Dependent Variable: Motivasi (Y) |
Sumber : Data
Primer yang di olah
b.
Pengaruh Variabel X1,
X2, dan Y Terhadap Z
Tabel 10.
Hasil Persamaan II
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
,697 |
1,989 |
|
,350 |
,727 |
Gaya Kepemimpinan (X1) |
,256 |
,117 |
,223 |
2,178 |
,033 |
|
Lingkungan Kerja (X2) |
,307 |
,115 |
,340 |
2,675 |
,010 |
|
Motivasi (Y) |
,259 |
,125 |
,274 |
2,077 |
,042 |
|
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Z) |
Sumber : Data
Primer yang di olah
Berdasarkan
hasil pada tabel tersebut diperoleh nilai Undestandarddized coefficients beta
variabel gaya kepemimpinan sebesar 0,248. Nilai Undestandarddized coefficients
beta sebesar 0,248 merupakan nilai path atau
jalur P1. Nilai Undestandarddized coefficients beta variabel lingkungan
kerja sebesar 0,581. Nilai Undestandarddized coefficients beta sebesar 0,581
merupakan nilai path atau jalur P2.
Berdasarkan
hasil pada tabel 22 diperoleh nilai Undestandarddized coefficients beta
variabel gaya kepemimpinna sebesar 0,256. Nilai Undestandarddized coefficients
beta sebesar 0,256 merupakan nilai path atau
jalur P3. Nilai Undestandarddized coefficients beta variabel lingkungan
kerja sebesar 0,307. Nilai Undestandarddized coefficients beta sebesar 0,307
merupakan nilai path atau jalur P4. Nilai Undestandarddized coefficients beta
variabel motivasi sebesar 0,259. Nilai Undestandarddized coefficients beta
sebesar 0, 259merupakan nilai path atau
jalur P5.
Berdasarkan
persamaan I dan II didapat suatu model analisis jalur sebagai berikut:
Sumber
: Data Primer yang di olah
c.
Pengaruh Langsung,
Tidak Langsung dan Total Pengaruh
Pada
model analisis jalur, penelitian ini akan menjelaskan pengaruh langsung dan
tidak langsung.
1.
Pengaruh Langsung (Direct
Effect atau DE)
a.
Pengaruh Variabel Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
X1 terhadap Z = 0,256
Nilai
koefisien jalur gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai secara langsung
adalah sebesar 0,256 dan signifikansi pada 0,033 yang berati Hipotesis 1 dapat
diterima karena nilai koefisien jalur positif (0,256) dan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,033 < 0,05). Hal ini berati bahwa ada pengaruh
positif secara langsung dari gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada
DISPARPORA Kabupaten Pemalang.
b.
Pengaruh Variabel
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
X2 terhadap Z = 0,307
Nilai
koefisien jalur lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai secara langsung
adalah sebesar 0,307 dan signifikansi pada 0,010 yang berati Hipotesis 2 dapat
diterima karena nilai koefisien jalur positif (0,340) dan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05). Hal ini berati bahwa ada pengaruh
positif secara langsung dari lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada
DISPARPORA Kabupaten Pemalang.
c.
Pengaruh Variabel Gaya
Kepemimpinan Terhadap Motivasi
X1 terhadap Y = 0,248
Nilai
koefisien jalur lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai secara langsung
adalah sebesar 0,248 dan signifikansi pada 0,036 yang berati Hipotesis 3 dapat
diterima karena nilai koefisien jalur positif (0,204) dan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,036 < 0,05). Hal ini berati bahwa ada pengaruh
positif secara langsung dari gaya kepemimpinan terhadap motivasi pada
DISPARPORA Kabupaten Pemalang.
d.
Pengaruh Variabel
Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi
X2 terhadap Y = 0,581
Nilai
koefisien jalur lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai secara langsung
adalah sebesar 0,581 dan signifikansi pada 0,000 yang berati Hipotesis 4 dapat
diterima karena nilai koefisien jalur positif (0,609) dan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini berati bahwa ada pengaruh
positif secara langsung dari lingkungan kerja terhadap motivasi pada DISPARPORA
Kabupaten Pemalang.
e.
Pengaruh Variabel
Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi
Y terhadap Z = 0,259
Nilai
koefisien jalur lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai secara langsung
adalah sebesar 0,259 dan signifikansi pada 0,042 yang berati Hipotesis 5 dapat
diterima karena nilai koefisien jalur positif (0,274) dan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,042 < 0,05). Hal ini berati bahwa ada pengaruh
positif secara langsung dari motivasi terhadap kinerja pegawai pada DISPARPORA
Kabupaten Pemalang.
2.
Pengaruh Tidak Langsung
(Inderect Effect atau IE)
a.
Pengaruh variabel gaya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai melalui motivasi.
X1 Y Z = (ρZX1) x (ρZY) = (0,248 x
0,259) = 0,064
Nilai pengaruh tidak langsung diperoleh
dari nilai koefisien jalur (ρZX2) dikalikan dengan nilai koefisien jalur
(ρZY) menjadi (0,248 x
0,259) = 0,064. Hasil perkalian menunjukkan bahwa nilai koefisien berpengaruh
tidak langsung {(ρZX2) x (ρZY)} lebih kecil dibandingkan nilai
koefisien pengaruh langsung (ρZY) (0,064 < 0,256). Hal ini menunjukkan
bahwa variabel gaya kepemimpinan dapat melalui variabel intervening yaitu
motivasi dalam mempengaruhi kinerja pegawai namun nilai koefisien tanpa melalui
motivasi atau secara langsung terhadap kinerja pegawai lebih besar.
b.
Pengaruh variabel
lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai melalui motivasi.
X2 Y Z = (ρZX2) x (ρZY) = (0,581 x
0,259) = 0,150
Nilai pengaruh tidak langsung diperoleh
dari nilai koefisien jalur (ρZX1) dikalikan dengan nilai koefisien jalur
(ρZY) menjadi (0,581 x 0,259) =
0,150. Hasil perkalian menunjukkan bahwa nilai koefisien berpengaruh tidak
langsung {(ρZX2) x (ρZY)} lebih kecil dibandingkan nilai koefisien
pengaruh langsung (ρZY)
(0,150 < 0,307). Hal ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja
dapat melalui variabel intervening yaitu motivasi dalam mempengaruhi kinerja
pegawai namun nilai koefisien tanpa melalui motivasi atau secara langsung
terhadap kinerja pegawai lebih besar.
3.
Total Pengaruh
a.
Pengaruh variabel gaya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai melalui motivasi.
X1 Y
Z = ρZX1 + {(ρZX1) x (ρZY)} = (0,256 + 0,064) = 0,32
Total
pengaruh yang timbul dari kepemimpinan terhadap kinerja pegawai yaitu sebesar
0,32
b.
Pengaruh variabel
lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai melalui motivasi.
X2 Y
Z = ρZX2 + {(ρZX2) x (ρZY)} = (0,307 + 0,150) = 0,457
Total
pengaruh yang timbul dari kepemimpinan terhadap kinerja pegawai yaitu sebesar
0,457
4.
Pengaruh Variabel
Residual Terhadap Motivasi
e1 = 0,734
5.
Pengaruh Variabel
Residual Terhadap Kinerja Pegawai
e2 = 0,756
Kesimpulan
1.
Gaya Kepemimpinan (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Pemalang.
2.
Lingkungan Kerja (X2)
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Pemalang.
3.
Gaya Kepemimpinan (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Motivasi pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Pemalang.
4.
Lingkungan Kerja (X2)
berpengaruh signifikan terhadap Motivasi pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga Kabupaten Pemalang.
5.
Motivasi (Y)
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Pemalang.
BIBLIOGRAFI
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2005.
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : Pt Remaja Rosdakarya
Agus, Ahyari. 2006. Manajemen Produksi Ii. Edisi Ketiga.
Yogyakarta Badan. Penerbit Fe.
Alex S. Nitisemito. 1996. Manajemen Personalia, Sumber Daya Manusia.
Jakarta. Gholia Indonesia.
Ambar, Teguh, Sulistiyani,
Rosidah. 2009. Manajamen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Ed Revisi Vi, Jakarta: Penerbit Pt
Rineka Cipta.
Ariyani, Jefika Dwi. 2017. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pekerjaan Umum Dan Energi Sumber Daya
Mineral Kabupaten Magelang. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta
Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bernardin, John H., Dan Russel,
Joyce E. A. 1993. Human Resources Managment: An Experiental Approach. Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Dantyo Prakoso, Rayka Dkk. 2014. Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja Karyawan.
Skripsi Universitas Brawijaya Malang.
Dessler, Gary. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi
Kesepuluh). Jakarta Barat: Pt
Indeks.
Dewi,
Nurul Rohana. 2014. Analisis Pengaruh
Kemampuan, Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (Stain) Salatiga.
Fitriani,
Riska. 2016. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dengan Motivasi Sebagai Variabel
Intervening Pada Dinas Sosial
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Ponorogo. Skripsi Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.
Gie, The Liang. 2000. Administrasi Perkantoran Modern.
Yogyakarta. Liberty.
Gomes, Faustino Cardoso. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Andi Offset
Harianja, Marihot Tua Efendi. 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Pt Gramedia Widiasatana.
Harsuko, Riniwati. 2011. Mendongkrak Motivasi Dan Kinerja: Pendekatan
Pemberdayaan Sdm. Malang. Ub Press.
Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Pt. Bumi Aksara
Herujito, Yayat M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Pt Grasindo.
Jakarta.
Husein Umar. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis
Bisnis, Edisi Kedua, Jakarta. Rajagrafindo
Persada.
Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.
Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka.
J. Supranto. 2000. Statistik (Teori Dan Aplikasi), Edisi
Keenam, Jakarta, Erlangga.
Karrtono, Kartini. 2013. Pemimpin Dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan
Abnormal Itu?. Edisi Pertama. Jakarta: Pt Rajawali.
Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin Dan Kepemimpinan. Jakarta : Pt.
Raja Grafindo Persada.
Khoiri, Moh. Mujib. 2013.
Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja
Terhadap Motivasi Kerja Pegawai. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10.
Yogyakarta : Andi.
Maskah 2016 Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi
Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai. Skripsi Stie Asholeh Pemalang.
Nidjo Sandjojo. 2011. Metode Analisis Jalur (Path Analysis) Dan
Aplikasinya, Cetakan Pertama. Jakarta, Penerbit Pustaka Sinar Harapan.
Republik
Indonesia. 2014. Peraturan Pemerintah
Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pns Dan Persyaratan Kenaikan Pangkat Dan
Jabatan. Nomor : K.26- 30/V.57-6/99.
Sekretarian Negara. Jakarta.
Riduan Dan Kuncoro. 2012. Cara Menggunakan Dan Memaknai Path Analysis (Analisis
Jalur). Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal Dan Sagala, Ella
Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Pt Raja Grafindo.
Robbins Sp, Dan Judge. 2008. Perilaku Organisai Buku 2, Jakarta :
Salemba Empat.
Santoso, Slamet. 2013. Stasistika Ekonomi Plus Aplikasi Spss,
Ponorogo : Umpo Press.
Schuler, Randall S Dan Susan E.
Jackson. 1999. Manajemen Sumber Daya
Manusia Menghadapi Abad Ke-21, Edisi Ke-6 Jilid 2. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja.
Jakarta : Mandar Maju.
___________. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta,
STIE Ykpn.
Sinambela, Lijan. 2012. Kinerja Pegawai: Teori, Pengukuran Dan
Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siwesdi, Ilham Mawardi. 2012. Analisi Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi
Kerja Karyawan Pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi
Universitas Widyatama.
Sondang P. Siagian. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Pt. Bumi Aksara.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif Dan
R&D. Bandung Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, Dan
Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Suwanto Dan Donni J.P. 2011. Manajemen Sdm: Dalam Organisasi Publik Dan
Bisnis. Bandung: Alfabet.
Suwarto, F. 2010. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya.
Thoha, Miftah. 2010. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta :
Rajawali Pers.
Wijaya, Bernanrdine R, Dan
Supardo, Susilo. 2006. Kepemimpinan Dasar
- Dasar Dan Pengembangannya. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
Winardi. 1983. Azas-Azas Manajemen. Edisi Ketujuh. Bandung:
Alumni.