Pengembangan Sediaan Gel Ekstrak Daun Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) dan
Ekstrak Seledri (Apium Graveolens L.) untuk Pertumbuhan Rambut Kelinci
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1737
Salah satu bahan aktif yang dapat digunakan sebagai anti kerontokan rambut adalah
Minoksidil. Penggunaan Minoksidil sebagai penyubur rambut memungkinkan
timbulnya efek samping seperti alergi kulit, sakit kepala, vertigo, edema sampai
hipotensi (Nurjanah & Krisnawati, 2014 dalam Fenita Shoviantari, Zefia Liziarmezilia,
Adventa Bahing, Lia Agustina, 2019).
Sumber lain mengatakan beberapa efek samping lain yang timbul karena
penggunaan dua obat sintetis ini adalah dermatitis, iritasi kulit atau alergi, gatal-gatal,
dan eritema. Efek samping ini menyebabkan obat herbal sering merupakan pilihan
untuk mengatasi kerontokan rambut dan merangsang pertumbuhan rambut (Varothai,
2014 dalam Muhammad Alka Fakhrizal dan Kurnia Hadi Saputra, 2020).
Dengan banyaknya efek samping dari penggunaan bahan-bahan sintetis, konsep
hidup kembali pada alam mulai diminati oleh masyarakat dan didukung pula dengan
melimpahnya kekayaan alam di Indonesia (Nurjanah & Krisnawati, 2014 dalam Fenita
Shoviantari, Zefia Liziarmezilia, Adventa Bahing, Lia Agustina, 2019).
Saat ini masyarakat sudah banyak beralih memilih menggunakan bahan alam
atau tumbuhan sebagai pilihan kosmetika yang dianggap tidak memiliki efek samping.
Tumbuhan yang banyak digunakan dalam mengatasi kerontokan rambut adalah daun
mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr), daun teh hijau (Camellia sinensis L),
herba pegagan (Centella asiatica L), daun pare (Momordica charantia L), daun kacang
panjang (Vigna sinensis L), dan herba seledri (Apium graveolens L). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Nurjanah dan Maria Krisnawati membuktikan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dari tiga sampel hair tonic lidah mertua dan seledri
untuk rambut rontok. Kondisi kerontokan rambut sebelum penggunaan hair tonic rata-
rata 102 helai rambut rontok per harinya, setelah penggunaan hair tonic dapat berkurang
rata-rata 48 helai selama 8 kali perlakuan (Nurjanah dan Maria Krisnawati (2014).
Hasil penelitian (Kuncari, dkk (2015:16), juga mengungkapkan bahwa seledri
(Apium graveolens linn) termasuk dalam suku Apiaceae telah diteliti dan diketahui
dapat memacu pertumbuhan rambut. Daun seledri mengandung senyawa apiin,
apigenin, manitol, inositol, asparagina, glutamina, kolina, linamarosa kalium dan
natrium. Apigenin terbentuk dari proses hidrolisis apiin (glikosida flavonoid) yang
dibantu oleh asam lambung (HCL) dan merupakan zat aktif yang berkhasiat untuk
mengatasi inflamasi. Apigenin ini merupakan kandungan kimia utama pada seledri dan
diketahui mempunyai aktivitas sebagai vasodilator yang juga dapat memacu
pertumbuhan rambut. Kandungan seledri yang kaya ftalides, magnesium, apigenin dan
kalium sangat baik untuk pembuluh darah, ternyata turut berperan dalam memacu
pertumbuhan rambut (Kuncari, dkk (2015:16).
(Rahayu (2017:87), memperjelas bahwa seledri memiliki kandungan nutrisi yang
tinggi. Seledri banyak mengandung kalsium, zat besi, natrium, vitamin A dan B. Seledri
juga dikenal sebagai bahan alami yang mampu mencegah kebotakan rambut (mencegah
rambut rontok). Seledri digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan rambut, membuat
rambut tumbuh sehat dan berkilau. Kemampuan seledri dalam menutrisi rambut tak
hanya berlaku untuk orang dewasa. Khasiat seledri sebagai penyubur rambut juga dapat