Plagiarism Checker X Originality Report

Plagiarism Quantity: 16% Duplicate

Date Friday, August 10, 2018
Words 313 Plagiarized Words / Total 1913 Words
Sources More than 30 Sources Identified.
Remarks Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.

ASUPAN ZAT GIZI MAKRO PADA PENDERITA DEMAM TYPOID DI RSUD Intake Macro Nutrients In Patients With Typhoid Fever in RSUD Ridha Sufiani Ismail 1, Rudy Hartono1, Chaerunnimah1 1Politeknik Jurusan Gizi ridsufiani@gmail.com 085233637016 ABSTRACT Typhoid fever is a deases in small intestine and could cause continous symptoms, that was generated by salmonella thyposa. Knowing macro nutrition intake for typhoid fever patients in Makassar City Hospital.

The study is acase study with observationa approach, patient’s nutrition intake data obtained 24 hours food recall form and the data was analized using Food Material Needs List. Macro nutrition intake in first and second day in recall averaged, is known at 2239.15 kcal energy (77,1%) which categorized moderate, energy’s intake were close to standard amount that recomended. 75.3 gr (103.85) proteins, which categorized normal and protein’s intake was fulfill standard amount that was recomended. 86.05

gr (117 %) fats which categorized very excessive, fat’s intake was exceeded standard amount that was recomended. 294.65 gr (54 %) carbohydrate which categorized deficient, and was not meet the standard amount that was recommended. Medical diagnosis Febris Pro Ev. patients nutrition status was normal nutrition status from IMT 23.89 kg/m2 result. Intervention that was given to the patient in from stomach diet (tender food) and education about diet advice based on patient’s condition and needs was given.

Key Word : Macro nnutrition intake, Nutrition status , Thypoid fever ABSTRAK Penyakit demam typoid merupakan penyakit yang berada pada usus halus dan dapat menimbulkan gejala terus menerus, yang ditimbulkan oleh Salmonella thyposa. Mengetahui asupan zat gizi makro pada penderita demam typoid di RSUD Kota Makassar. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan observasional, kemudian data asupan makanan pasien diperoleh melalui formulir food recall 24 Jam dan data dianalisis dengan menggunakan Daftar Kebutuhan Bahan Makanan.

Asupan zat gizi makro pada recall hari pertama dan kedua dirata-ratakan diketahui pada energi jumlahnya 2239.15 kkal (77,1 %) yang dikategorikan sedang, asupan energi telah mendekati jumlah standar kebutuhan yang dianjurkan. Protein 75.3 gr (103,8 %) yang dikategorikan normal dan asupan protein telah memenuhi jumlah standar kebutuhan protein yang telah dianjurkan. Lemak 86.05 gr (177 %) yang dikategorikan sangat berlebih, asupan lemak telah melebihi dari standar kebutuhan yang dianjurkan. Karbohidrat 294.65

gr (54 %) yang dikategorikan kurang, asupan karbohidrat kurang dan belum sesuai dengan jumlah standar kebutuhan yang dianjurkan. Diagnosis medis pasien Febris Pro Ev. Status gizi pasien adalah status gizi normal dari hasil IMT 23,89 Kg/m2. Intervensi yang diberikan kepada pasien yaitu berupa diet lambung (Makanan lunak) serta diberikan edukasi tentang anjuran diet sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. Kata kunci : Asupan Zat Gizi Makro, Demam Typoid, Status gizi PENDAHULUAN Penyakit demam typoid merupakan penyakit yang berada pada usus halus dan dapat menimbulkan gejala terus menerus, yang ditimbulkan oleh Salmonella thyposa. Pada tahun 2008 demam typoid diperkirakan 216.000- 600.000 kematian.

Kematian tersebut, sebagian besarterjadi di Negara-negara berkembang dan 80% kematian terjadi di Asia. Kematian di rumah sakit berkisar antara 0-13,9%. Prevalensi pada anak-anak kematian berkisar antara 0-14,8% (WHO, 2013). Berdasarkan uraian di atas, penyakit demam typoid perlu mendapat perhatian khusus. Peneliti melakukan penelitian di RSUD Kota Makassar dengan mengambil data rekam medis pasien. Demam typoid termasuk dalam 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap tahun 2017 di rumah sakit tersebut.

Data mengenai penderita pasien demam typoid di RSUD Kota Makassar ditemukan 97 kasus (Rekam Medik RSUD Kota Makassar, 2017). METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian bersifat observasional dalam bentuk studi kasus. Penelitian dilaksanakan di RSUD Kota Makassar, Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2018 Jumlah dan Cara Pengambilan Subjek Sampel yang akan dijadikan sebagai kasus penelitian sebanyak 1 orang.

Dengan kriteria antara lain: merupakan pasien rawat inap, tergolong usia 7 sampai 30 tahun, dan bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini Jenis dan Cara Pengolahan Data Jenis data primer terdiri atas asupan makan karbohidrat, lemak dan protein yang diperoleh dengan menggunakan formulir recall konsumsi 1x 24 jam selama 2 hari, keluhan demam tinggi disertai badan menggigil diperoleh dengan pengecekan suhu. Data sekunder terdiri dari data yang diperoleh dari rekam medik rumah sakit diantaranya identitas pasien dan hasil uji laboratorium.

Pengolahan dan Analisis Data Data asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak dianalisis secara manual dengan menggunakan Daftar Kebutuhan Bahan Makanan (DKBM). Setelah didapatkan data asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak dalam sehari kemudian dirata-ratakan dengan jumlah asupan pada hari pertama dan kedua. Data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. HASIL Hasil penelitian yang bernama Tn. A, umur 23 Tahun, Alamat jalan bung, Agama islam, jenis kelamin laki-laki, dengan berat badan 65 Kg, tinggi badan 165 cm, pasien masuk rumah sakit tanggal 8 Mei 2018 dengan perawatan Internal, dengan diagnosa Febris Pro Ev, pasien mengalami keluhan Demam tinggi disertai badan yang menggigil dan hasil laboratorium menunjukkan pasien positif pada pemeriksaan Thypidot rapid IgM. Pasien mengalami riwayat penyakit dahulu Demam dan Maag.

Kemudian di monitoring dengan pemberian diet lambung 2 jenis makanan lunak dan pemeriksaan fisik klinis dilihat setiap hari pada pagi, siang dan malam. PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Makassar dengan jumlah kasus sebanyak 1 orang yang didiagnosa menderita demam Typoid dan merupakan pasien rawat inap. Pasien yang dijadikan sebagai kasus dalam penelitian ini yaitu berjenis laki-laki dengan umur 23 tahun dengan status gizi normal. Adapun riwayat pasien saat masuk rumah sakit demam tinggi disertai menggigil dan dari hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan, dimana ditemukan hasil typidot rapid igm (+1).Kebiasaan makan sampel pasien selama di Rumah Sakit 3 x makan dalam sehari di tambah dengan makanan selingan yang diperoleh dari luar rumah sakit.

Pasien di diagnosa dengan Febris Pro Ev dan hasil laboratorium menunjukkan pasien (+) positif pada hasil pemeriksaan Thypidot Rapid IgM. Thypidot merupakan suatu uji serologi yang didasarkan pada deteksi antibodi spesifik IgM  dan IgG terhadap Salmonella Thypi . Dalam tes ini antibodi IgM dan IgG tidak aktif sebelum tes dimulai. Tes menggunakan suatu membran nitroselulosa yang diisi 50 KDa spesifik protein dan antigen kontrol. Deteksi antibodi IgM menunjukkan tahap awal infeksi pada demam tipoid akut sedangkan  adanya peningkatan IgG menandakan infeksi yang lebih lanjut. 

Pada  metode  Typhidot-M yang  merupakan modifikasi  dari  metode  Typhidot telah  dilakukan  inaktivasi  dari  IgG  total  sehingga menghilangkan  pengikatan  kompetitif  dan  memungkinkan  pengikatan  antigen  terhadap  IgM spesifik. Dari penelitian yang dilakukan tim peneliti india mengkomparasikan antara tes widal, kultur darah, dan thypidot terhadap 80 kasus dengan gejala demam enterik. menunjukkan tes widal memiliki sensitifitas sebesar 57% dengan spesifisitas 83%, sedangkan kultur darah didapat sensitifitas dikisaran 68% dan spesifisitas 100%. 

Tes Thpydot memiliki sensitifitas 92% dan spesifisitas 87.5% (Prasetyo, 2013). Diet yang diberikan pasien adalah diet lambung bertujuan untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan kinerja lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan. Penderita demam typoid diberi makanan lunak yang bertujuan menghindari perforasi usus dan diet sisa rendah yang bertujuan untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran cerna (Almatsier, 2004).

Berdasarkan hasil recall konsumsi selama 2 hari dengan selang waktu 1 hari di dapatkan hasil rata-rata asupan energi pada recall hari pertama yaitu 2475,3 kkal (85,3%) yang di kategorikan baik, asupan protein 73,4 gr (101 %) yang dikategorikan kurang, asupan lemak 114,6 gr (236 %) yang dikategorikan sangat lebih dan asupan karbohidrat 291,8 gr (53,6 %) yang dikategorikan kurang. Recall pada hari kedua asupan energi yaitu 2003 kkal (69,02 %) yang dikategorikan kurang, asupan protein 77,2 gr (106,4 %) yang dikategorikan baik, asupan lemak 57,5 gr (118,8 %) yang dikategorikan lebih, dan asupan karbohidrat 297,5 gr (54,6 %) yang dikategorikan kurang.

Tingkat konsumsi termasuk dalam kategori defisit tingkat ringan, selama 2 hari pengamatan responden menunjukkan peningkatan hanya di hari pertama dan penurunan konsumsi dihari kedua. Kemudian asupan zat gizi makro pada recall hari pertama dan kedua dirata-ratakan diketahui pada energi jumlahnya 2239,15 kkal (77,1 %) yang dikategorikan kurang, asupan energi telah mendekati jumlah standar kebutuhan yang dianjurkan.

Protein 75,3 gr (103,8 %) yang dikategorikan baik dan asupan protein telah memenuhi jumlah standar kebutuhan protein yang telah dianjurkan. Lemak 86,05 gr (177 %) yang dikategorikan sangat berlebih, asupan lemak telah melebihi dari standar kebutuhan yang dianjurkan. Karbohidrat 294,65 gr (54 %) yang dikategorikan kurang, asupan karbohidrat kurang dan belum sesuai dengan jumlah standar kebutuhan yang dianjurkan. Hasil pemeriksaan laboratorium yaitu, leukosit 3,9 uL, Eritrosit 4,71 uL, Hb 13,9 g/dL, Hematokrit 39,8 %, Jumlah trombosit 117 dan pada pemeriksaan Typoid menunjukkan hasil yang positif (+).

Selanjutnya pemeriksaan fisik/klinis pasien meliputi KU pasien yaitu lemah, Tekanan darah Pada tanggal 11 Mei 2018 adalah 90/60 mmHg kemudian pada tanggal 13 Mei 2018 100/60 mmHg tidak mengalami peningkatan yang signifikan,kemudian pemeriksaan nadi dalam batas normal, RR dalam batas normal dan suhu tubuh telah dalam batas normal. KESIMPULAN Status gizi pasien adalah status gizi normal dari hasil IMT 23,89 Kg/m2. Intervensi yang diberikan kepada pasien yaitu berupa diet lambung II (Makanan lunak) serta diberikan edukasi tentang anjuran diet sesuai kondisi dan kebutuhan pasien.

Rata-rata asupan setelah dilakukan pengamatan selama 2 hari adalah sebagai berikut: Energi 2239,15 kkal (77,1%) Asupan Kurang, Karbohidrat 294,65 gram (54 %) Asupan Kurang, Protein 75,3 gram (103,8%) Asupan Baik dan Lemak 86,05 gram (177 %) Asupan Lebih SARAN Manfaat Bagi Petugas Kesehatan Institusi Rumah Sakit Hasil penilitian ini sebagai bahan masukan bagi RSUD Kota Makassar dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan kinerja ahli gizi dalam menangani pasien demam typoid Manfaat Bagi Pasien Demam Typoid Memberikan motivasi dan edukasi, kepada pasien dan keluarga pasien untuk memberikan makanan sesuai diet yang dianjurkan guna mencegah komplikasi penyakit yang lebih lanjutkemudianmembantu mempertahankan berat badan tetap pada status gizi normal.

Bagi Peneliti Untuk penelitian selanjutnya supaya hasil penelitian dapat menambahkan variabel penelitian dan menambah jumlah sampel sehingga hasil penelitian bisa digeneralisasi lebih luas UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dan yang telah mendukung penelitian ini terutama seperti orang tua, kerabat, pembimbing dan teman-teman sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita (2004). Penuntun Diet. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Prasetyo, Risky Vitria dan Ismoedijanto. Metode Diagnostik Demam Tifoid Pada Anak. Diambil Dari https://azharieazharou.wordpress.com/2013/03/18/.

Diakses pada tanggal 18 Maret 2013 Rekam Medik RSUD Kota Makassar. (2017) World Health Organization. (2003). Diagnosis of typhoid fever. In : Background document : The diagnosis, treatment and prevention of typhoid fever. Diakses pada tanggal 18 Juli 2003 TABEL Tabel 01 Pemeriksaan Hasil Klinik Tanggal Pemeriksaan Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan  11/5/2018 90/60 mmHg 77x/menit 360C 20x/menit  13/5/2018 100/60 mmHg 86x/menit 360C 22 x/menit   Sumber : Rekam Medis Pasien Tabel 02 Pemeriksaan Hasil Laboratorium tanggal 8 Mei 2018 Laboratorium Hasil Lab Nilai Normal  Leukosit Eritrosit Hemoglobin 3,9 Ul 4,71 uL 13,9 g/dl 4,0 – 10,0 4,50 – 6,20 13,0 – 17,0  Hematokrit Jumlah Trombosit Typidot Rapid Igm 39,8 % 117 (+) 1 40,1 – 51,0 150 – 400 (-)  Sumber : Rekam Medis Pasien Tabel 03 Hasil Assesment Kasus Assesment  Diagnosa Medik Febris Pro Ev  Status Medik IMT : 23,89 Kg/m2 Status gizi normal   Sumber : Data Primer Teroleh, 2018 Tabel 04 Hasil asupan zat gizi recall hari pertama tanggal 11 Mei 2018 Zat gizi Total Asupan Standar Kebutuhan % Kebutuhan  Energi (kkal) 2475,3 2901,78 85,3  Protein (gr) 73,4 72,54 101  Lemak (gr) 114,6 48,36 236  Karbohidrat (gr) 291,8 544,08 53,6   Sumber : Data Primer Terolah, 2018 Tabel 05 Hasil asupan zat gizi recall hari kedua 13 Mei 2018 Zat gizi Total Asupan Standar Kebutuhan % Kebutuhan  Energi (kkal) 2003 2901,78 69,02  Protein (gr) 77,2 72,54 106,42  Lemak (gr) 57,5 48,36 118,89  Karbohidrat (gr) 297,5 544,08 54,67   Sumber : Data Primer Terolah, 2018